Lewati ke konten utama
Semua KoleksiPemberi DanaRisiko Pendanaan
Memahami Risiko-Risiko Platform Pendanaan Digital bagi UMKM
Memahami Risiko-Risiko Platform Pendanaan Digital bagi UMKM
Layanan Modalku avatar
Ditulis oleh Layanan Modalku
Diperbarui lebih dari 2 tahun yang lalu

Seberapa berisiko Platform pendanaan digital bagi UMKM? Dan apa yang bisa Anda lakukan untuk memitigasi risiko-risiko tersebut?

Platform pendanaan digital bagi UMKM adalah praktik pendanaan yang memungkinkan perusahaan meminjam uang serta memungkinkan individu meminjamkan dana tanpa perantara institusi keuangan konvensional.

Pemberi Dana, termasuk individu seperti Anda, akan mendanai pendanaan melalui Modalku, platform Platform pendanaan digital bagi UMKM kami. Untuk memenuhi target dana pendanaan, pendanaan Platform pendanaan digital bagi UMKM terbuka bagi lebih dari satu Pemberi Dana. Kami berfungsi sebagai perantara yang memfasilitasi Penerima Dana dengan dana usaha yang mereka butuhkan. Dengan pendanaan Platform pendanaan digital bagi UMKM, suatu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dapat menggunakan dana untuk mengembangkan usaha. Sementara itu, Pemberi Dana mendapatkan manfaat pendanaan berupa pokok ditambah bunga. Namun, memang perlu dicatat bahwa ini adalah layanan finansial yang baru dan sedang berkembang, sehingga penting untuk memperhatikan risiko-risiko dalam Platform pendanaan digital bagi UMKM.

Risiko 1: Risiko Gagal Bayar (Default)

Ada peluang bahwa pendanaan-pendanaan ini memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan pendanaan bisnis lain di Indonesia. Institusi keuangan belum tentu memberikan pendanaan ke UMKM-UMKM ini. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan: (i) riwayat keuangan yang tidak cukup (usaha baru berjalan beberapa bulan), (ii) jenis usaha yang tidak dikenal perbankan, atau (iii) tidak memenuhi semua persyaratan institusi keuangan.

Kami menggunakan pendekatan berbasis risiko yang dituangkan dalam Modalku Scoring Grade untuk menentukan tingkat bunga setiap pendanaan UMKM. Kami menyalurkan pendanaan hanya jika kami memiliki alasan kuat bahwa UMKM dan pemiliknya memiliki kapasitas untuk melunasi pendanaan. Di antara UMKM-UMKM yang layak kredit, sebagian dapat dengan mudah melunasi semua angsuran bulanan terlepas dari kondisi pasar. Tetapi, ada yang rentan membayar terlambat bila ada perubahan besar di pasar (walau berkapasitas melunasi pendanaan saat situasi pasar sedang baik).

Seperti alternatif investasi lainnya, semakin tinggi risiko maka semakin tinggi potensi keuntungan. Kami memberikan tingkat bunga yang lebih tinggi ke UMKM yang lebih berisiko sebagai kompensasi atas risiko yang ditanggung Pemberi Dana.

Jika 90 hari setelah batas tanggal pembayaran lewat tanpa cicilan angsuran dari Penerima Dana, tim kami menganggap pendanaan tersebut default atau gagal bayar. Ini tidak berarti bahwa Penerima Dana tidak akan pernah melunasi pendanaan, tetapi masalah wanprestasi ini kami sikapi dengan serius dan kami dapat mempertimbangkan cara lain untuk menghadapi Penerima Dana seperti restruktur pendanaan.

Risiko 2: Transparansi yang Terbatas Terkait Usaha Penerima Dana

Saat platform Platform pendanaan digital bagi UMKM melakukan crowdfunding untuk mengumpulkan dana, platform hanya dapat mencatat nama industri usaha (Contoh: manufaktur, makanan & minuman, dll). Nama usaha tidak bisa dituliskan. Praktik ini juga dijalankan di Modalku.

Meskipun demikian, kami menyediakan factsheet atau lembar fakta yang terperinci tentang penilaian kami terhadap UMKM Penerima Dana. Factsheet berisi informasi penting yang perlu Anda ketahui sebelum membuat keputusan pendanaan. Anda juga dapat menghubungi kami jika Anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang Penerima Dana UMKM tertentu. Kami akan berusaha sebaik mungkin menyediakan informasi yang Anda butuhkan.

Apakah pertanyaan Anda terjawab?